Pembelajaran Bermakna part 1 - Parenting
Orang tua sebagai partner dalam tumbuh kembang anak
Bismillah
Aku mau share sedikit ilmu yang sudah kudapat dari webinar yang difasilitasi oleh Pak Dipta & Mba Nesya. Aku mengucapkan terima kasih kepada beliau yang telah memberi ku kesempatan untuk belajar di webinar tersebut. Semoga bisa menjadi amal yang baik untuk beliau dan kita semua. aamiin
Materi ini disampaikan oleh praktisi pendidik rumahan yaitu Bu Dhani dan Bapak Ario. Ku jadi penasaran tentang sosok beliau-beliau ini, nanti cari tau lebih lanjut ah!. Nah, apa yang beliau terapkan pada pola pengasuhan anak-anaknya pasti berangkat dari kesadaran kewajiban suami & istri, dan perintah kepada suami untuk melindungi keluarganya dari api neraka "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka" (QS. At-Tahrim : 6).
Hakikat Pendidikan
"Jiwa setiap anak apapun ras, strata sosial dan gender nya selalu menunggu untuk digugah. Dan sekali digugah, mereka akan selamanya terbangun untukk mencintai pengetahuan dan kehidupan"
- Cinta yang Berpikir
Anak-anak yang ditanamkan atau stimulasi agar dalam seumur hidupnya mencintai proses belajar yang tentu tidak didasarkan demi nilai, pujian, hingga popularitas. Melainkan untuk menjalankan perintah Allah kepada manusia (bukan hanya kepada laki-laki atau perempuan) untuk menuntut ilmu dan banyak keutamaan bagi hamba Allah yang menuntut ilmu.
Cita-cita Pendidikan
Pendidikan dalam pelaksanaa nya pasti memiliki cita-cita atau harapan kepada penuntut nya. Insan kamil, sosok pribadi yang lurus aqidah nya, berwawasan luas, penuh ide yang besar dengan karakter yang ber-akhlak luhur. Mencerdaskan generasi penerus dan manfaat dari ilmu yang didapat terasa untuk seluruh umat.
Pengetahuan Dasar
Pengetahuan mendasar yang sebaiknya dipahamkan kepada anak pada masa keemasannya (the golden age).
Pertama,Tuhannya (Al-Khaliq)
Anak mengenal siapa penciptanya (Allah), aturan dan adab yang diciptakan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya. Coba cek QS Az-Zumar : 62, Al-Hijr : 86 dan At-Thalaq : 56 dan masih banyak lagi.
Kedua, Dirinya
Anak mengenal dirinya sebagai hamba dan peranannya di bumi. Allah punya tujuan besar dalam penciptaan manusia yang tidak lain untuk beribadah kepada Allah, menjadi pemimpin (khalifah) di bumi, ingat yaa bunda.. di bumi, bukan di bulan ataupun di Mars :). Silahkan bunda cek QS Hud : 61, Al-Maidah : 16 dan masih banyak lagi referensi surah lainnya.
Ketiga, Alam & lingkungannya
Sejak dini anak diajarkan untuk mengenal, menjaga dan merawat lingkungannya. Hubungannya erat dengan tugas manusia untuk menciptakan kemakmuran di bumi Allah. Dengan mengenal tugasnya di bumi, mereka akan memiliki keinginan besar untuk mengenal lingkungannya sehingga mampu menjaga dan merawatnya.
Fenomena pendidikan di Indonesia
Sistem pendidikan yang parsial atau sebagian, menyebabkan penyerapan ilmu yang tidak menyeluruh. 3 aspek penting di atas diajarkan secara terpisah, tidak mendapat porsi di sekolah umum, adapun ilmu atau yang biasa disebut materi sekolah (mata pelajaran) di ajarkan dengan target nilai dan standarisasi kelulusan. Tanpa meninjau apakah pelajar benar-benar paham hakikat ilmu yang telah disampaikan oleh guru, bagaimana penerapan nya dalam kehidupan yang dari sana bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi. Pelajar hanya paham kalau pelajaran ini diajarkan di sekolah yang nantinya menjadi bahan ujian dengan standar nilai tertentu yang nantinya untuk syarat kenaikan kelas atau kelulusan.
Banyak juga dari pelajar yang lupa pembahasan materi setelah melangsungkan ujian, hingga ada istilah "datang, kerjakan lalu lupakan".
Orang Tua sebagai Home Educator
Ayah & bunda harus paham peran dan otoritas kalian yaa. Yuk belajar dan berproses, niatkan untuk mengharap ridho Allah. Siap tumbuh bersama anak, terkadang anak bisa menjadi sosok yang membuat kita belajar banyak darinya. jadi sama sama tumbuh. Selain itu berani dan siap dengan risikonya. Ambil peran sebagai coach, mentor ataupun fasilitator. Jadi teladan yang memberikan contoh dalam kehidupan keseharian, engga cuma hanya dilisan saja (walk the talk).
Bentuk Interaksi
memberi contoh nyata (walk the talk), melatih anak dengan kebiasaan baik, mendidik anak agar bisa membedakan yang baik & yang buruk, berbagi pengetahuan dengan menemani proses belajar anak, menjadi teman diskusi agar anak paham akibat dari segala tindakan yang diambilnya, mendorong/menyemangati anak saat ia berbeda dari lingkungan.
Sosok orang tua sangatlah dibutuhkan dalam proses pertumbuhan anak, baik dari segi fisik maupun mentalnya. Sehingga seakan-akan orang tua menjadi guide yang berada disetiap sisi anak.
di depan, sebagai inspirator & menyajikan ide
di samping, sebagai teman bermain dan diskusi
di belakang sebagai penyemangat dan pendorong kesuksesan maupun kebahagiaan anak.
Comments
Post a Comment