Half Deen Series 2


Barakallahu laka, wa baraka alaika, wa jama’a baynakuma fii khair…
Executive Summary

Credit by: Kak Mia & Jamilah Ahmad

oleh  Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri
Halfdeen Series #2
Ahad 24 Februari 2019 at Menara 165
Bismillah…
Mimpi dan Cinta

·        Meraihnya tidak mudah dan sangat berat. Allah berfirman dalam surah An-Nisa ayat 21:
“Dan bagaimana kamu akan  mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul (bercampur) dengan yang lain sebagai suami-istri. Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat” (mitsaqan ghalizoh)
·        Kita harus fokus untuk meraih sakinah, mawaddah warahmah. Jangan hanya persiapan untuk hari H, tapi juga H+ setelah pernikahan.
·        Jangan hanya mengandalkan diri kita. Ilmu dulu sebelum bicara dan beramal.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Isra ayat 36:
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabannya.”
·        Janganlah hanya mengandalkan pintu ikhtiar semata, jangan mengandalkan otak. Maka kita butuh satu pintu lagi untuk melengkapi segala kekurangan kita. Dimana satu demi satu masalah dapat diselesaikan. Pintu itu adalah keberkahan.

Ucapan dan Doa dalam pernikahan
·        Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mendoakan pasangan yang menikah “
“Barakallahu laka, wa baraka ‘alaika wa jama’a baynakuma fii khair”
Semoga Allah melimpahi berkah kepada kalian berdua (saat dalam kebahagiaan), dan tetap melimpahi berkah atas kalian berdua (disaat dalam cobaan), dan semoga Allah senantiasa mengumpulkan kalian berdua di dalam kebaikan.
·        Ucapan pada masa jahiliyah :  “Semoga langgeng dan banyak anak.”
·        Imam Ibnu Hajar mengatakan : langgeng dan banyak anak itu bukan solusi, ada banyak pasangan yang langgeng tapi tidak ada ruh, tidak ada sakinah mawaddah wa rahmah.
·        Survey menyatakan “Pasangan cenderung mempertahankan rumah tangga demi anak, khawatir jatuh miskin, alasan keyakinan agama dan adat lokal.”
·        Padahal Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 187:
“Istri kalian adalah pakaian kalian, dan kalian adalah pakaian bagi istri kalian.”
Dalam ayat tersebut Allah mengumpamakan pasangan suami istri sebagai pakaian yang saling melengkapi.
·        Al Imam Al Bazar meriwayatkan Doa ketika seseorang yang baru dikarunia anak :
“Barakallahu laka fiih, wa ja’alahu baraan taqiyya.”
semoga Allah memberkahimu pada bayi ini dan semoga Allah menjadikannya sebagai anak yang berbakti dan bertakwa.
·        Imam Ahmad bin Abdul Hasi mengatakan “Orang-orang berakal melihat hakikat, bukan hanya melihat yang nampak (dzohir).”
·        Dalam HR. Thabrani “Semoga anak ini menjadi berkah untuk dirimu dan berkah untuk Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam.”


Solusi dari Rumah Tangga adalah Keberkahan
·        Apa itu berkah ?
Berkah secara bahasa artinya tetap, lekat dan langgeng. Tumbuh dan bertambah, berkah adalah bahagia. Keberkahan itu ibarat akar kebaikan yang menghujam ke dalam bumi, ia tidak hanya mengakar tapi ia juga tumbuh menjadi tunas dan menjadi batang muda dan melahirkan daun-daun yang membuat cabang-cabang kebaikan kemudian menjadi rimbun yang menjulang tinggi. seperti halnya pohon kurma.
·        Pintu Keberkahan : Keberkahan ada di tangan Allah, cara meraihnya dengan beberapa pintu, yaitu :

1. Pintu keberkahan Iman dan Ketakwaan kepada Allah.
Allah berfirman dalan surah Al-A’raf ayat 96:
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. “

Dalam Al-Qur’an surah Al-Qashas ayat 24-28, kisah tentang Nabi Musa mengajarkan kepada kita untuk mendapatkan kebaikan. Saat itu beliau dikhianati dan nama baiknya rusak, Nabi Musa pergi ke kota Madyan dengan kelaparan yang beliau alami dan hidup sebatang kara, dari sinilah awal kesuksesan beliau. Pada saat itu Nabi Musa berdo’a:

 “Rabbi Inni lima anzalta ilayya min khoiri faqiir”
“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku”.

Bukan hanya diberi makan, Allah memberikan keluarga kepada Nabi Musa, jodoh yaitu wanita cerdasa dan shalihah anaknya Nabi Suaib.

Allah berfirman dalam Qur’an surah Al-Anfal ayat 2 :

“Sesungguhnya orang-orang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.”

2. Pintu berkah kedua : Mencari pasangan yang shaleh/shalehah dan menshalehkan diri.
Allah berfirman dalan Qur’an surah Hud ayat 117: 

“Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Kisah tentang kalung Ummu ‘Aisyah yang hilang.  Pada saat itu kalung ‘Aisyah hilang di daerah Dzatul Jaisy, dalam riwayat kalung itu dipinjam. Lalu Nabi berangkan mencari kalung itu bersama rombongan. Tapi tidak ketemu dan mereka kehabisan air karena di tempat itu tidak ada air. Para sahabat pun melapor kepada Abu Bakar dengan mengatakan bahwa ‘Aisyah telah mencegah rombongan dari melanjutkan perjalanan, padahal mereka tidak memiliki air.

Kemudian Abu Bakar mendatangi tenda Nabi untu bertemu ‘Aisyah, tapi ternyata Nabi sedang tidur di pangkuan ‘Aisyah. Abu Bakar masuk dan bicara perlahan “Wahai ‘Aisyah, ini semua karena kamu, kita tidak memiliki air karena kamu” dan Abu Bakar terus menegur ‘Aisyah sampai-sampai mencubit perutnya.‘Aisyah menahan diri untuk tidak beranjak sebab di pangkuannya ada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam yang tengah tidur, ‘Aisyah tidak ingin beliau terbangun. Maka, meski diomeli dan di cubit, ‘Aisyah tetap di tempatnya.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam tidur sampai subuh menjelang, dan ketika waktu sholat sudah mau masuk turunlah syariat tayamum. Karna kejadian ini, semua umat yang memiliki halangan untuk mendapatkan air, ataupun orang sakit bisa bertayamum sampai detik ini. Hal ini mencerminkan bahwa masalah yang dihadapi orang sholeh itu membuahkan keberkahan. Ternyata kalung yang selama ini dicari ditiduri oleh unta-unta semalaman.

3. Pintu keberkahan yang ketiga : Jujur sama Allah
Jika kedua pihak jujur, maka Allah akan berkahi akadnya. Jika tidak maka Allah akan cabut keberkahannya.

“Jika anda jujur kepada Allah, maka Allah akan wujudkan cita-cita anda.” (HR. An-Nasa’i)

4. Pintu keberkahan yang keempat : Menjadi penuntut ilmu sejati
Nabi Isa berkata yang Allah Subhanahu wa Ta’ala abadikan dalam surah Maryam ayat 31:

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (medirikan) sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.”

Kuncinya adalah ilmu, Nabi Isa berdakwah selalu berkaitan dengan ilmu.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Shad ayat 29 :

“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu dengan berkah supaya mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang mempunyai pikiran(berkal sehat) mendapatkan pelajaran.”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Ikatlah ilmu dengan tulisan”. Ketika kita mendapatkan ilmu maka catatlah agar ia tidah hilang dan tidak lepas.

5. Pintu keberkahan kelima : Jangan pakai hitung-hitungan dunia.
Dalam Hadist Riwayat Muslim ketika Nabi Shalallau ‘alaihi wasallam wafat, beliau memberikan sekarung gandum kepada ‘Aisyah. ‘Aisyah pun makan dari gandum tersebut, dan jika ada orang yang membutuhkan ‘Aisyah membagi-bagikannya dan tidak habis-habis. 

‘Aisyah bingung, kenapa gandum ini tidak habis-habis, padahal sudah banyak sekali ia pakai dan dibagi-bagikan, pada saat itu ia mulai menghitung berapa banyak gandum yang ia pakai. setelah dihitung, gandum itu pun habis.

Para ulama menjelaskan tentang riwayat ini, bahwa gandum itu penuh dengan keberkahan,  maka dari itu tidak habis-habis, tapi setelah dihitung pakai hitung-hitungan dunia maka gandum itu habis. Janganlah semuanya kita hitung, jika begitu maka Allah akan hitung-hitungan kepada anda.”

6. Pintu keberkahan keenam : Maksimalkan waktu pagi
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pun berdoa untuk kita “Ya Allah berkahilah umatku di waktu paginya.”

Para Ulama jika pulang dari safar mereka memaksa diri untuk tidak tidur lagi. Harimu itu ibarat untamu, kalau kamu bisa pegang depannya maka ekornya pun akan ikut.
Isilah waktu pagi kita dengan ibadah, amal sholeh dan aktivitas-aktivitas positif. Hari itu ibarat kehidupan, pagi ibarat masa muda. Barangsiapa yang punya pola di masa mudanya maka di hari tuanya akan seperti itu.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Ar-Rum ayat 6 :

“(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya tapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 23 :

“Allah tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tapi merekalah yang akan ditanya.






Comments

Popular posts from this blog

Niat yang dipertanyakan

Biarkan Islam Mengatur Hubungan Kita