Half Deen Series 1

Aku, Kamu dan Mimpi Kita
Executive Summary
Credit by: Kak Mia & Jamilah Ahmad

Oleh : Ust. Muhammad Nuzul Dzikri
Ahad, 2 Desember 2018  at Walking Drums

Bismillah...

Mimpi sebuah perhelatan besar untuk Sakinah, Mawaddah Warahmah

·        Allah berfirman dalam surat Ar-Rum ayat 21 :

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir”.

·        Dalam sunah kehidupan, yang sukses adalah minoritas bukan mayoritas. Untuk mencapai sakinah mawadda warahmah bukan uang, karir ataupun jabatan solusinya. Banyak beberapa orang sukses dalam karir tapi rumah tangganya berantakan, terbengkalai. Dunia itu hanya sandiwara, semua menampilkan sisi baiknya. Hubungan/ relationship itu lebih berharga daripada harta dan popularitas.

·        Pada akhirnya manusia mencari manusia, pada akhirnya anak mencari orang tuanya, pada akhirnya orang tua mencari anaknya.

·        Pernikahan adalah hal yang paling berat dan tidak mudah. Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 21 :
“Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri).  Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian (ikatan pernikahan) dari kamu”.


Penyebab rumah tangga yang tidak  sakinah mawaddah warahmah

·        Banyaknya masalah yang tidak bisa diselesaikan. setiap manusia pasti punya banyak masalah, dan banyak orang tidak tau bagaimana cara menghadapi masalah-masalah tersebut, karena tidak tau ilmunya.

·        Hasutan iblis. Iblis  memerintahkan banyak anak buahnya untuk membuat pasangan suami istri bercerai. Sebelum menikah, iblis membuat pasangan sekompak mungkin, semesra mungkin. Sedangkan setelah menikah, iblis membuat pasagan suami istri tidak akur dan banyak masalah.
·        Tidak ada ayat Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk melawan iblis, karena iblis bukan tandingan kita. Dari zaman Nabi Adam, iblis sudah sukses menghasut dan menggoda ketika Nabi Adam di surga, sampai akhirnya Nabi Adam harus turun ke dunia.
·        Maka dari itu, mundurlah, minta perlindungan dan pertolongan kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jangan mengandalkan diri sendiri.
·        Konsep sakinah mawaddah warahmah adalah satu paket untuk kebahagiaan, cinta dan kasih di dunia dan juga di akhirat.
Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 97 :

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”

·        Jika ada masalah langsung evaluasi dan perbanyak berdoa. “Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa qina adzabannaar”

TIPS meraih pernikahan Sakinah Mawaddah Warahmah :

1. Belajar, belajar dan belajar

·        Tidak boleh ada waktu luang tanpa diisi oleh faedah dan ilmu. Berdoalah untuk mendapat pasangan yang baik. Allah berfirman dalam surat Al-Furqan ayat 74 :

“Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami..”

·        Harus ada persiapan dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan ilmu pernikahan. Belajar tentang kewajiban-kewajiban menjadi seorang suami/ istri yang baik dan benar.
·        Beberapa orang ada yang beralasan ingin menikah muda dengan mengandalkan riwayat dari Abdullah bin Abbas. “Kalau diantara kalian ada anak dan dia sudah akil balig, maka nikahkanlah dia”. Namun ini hanya penggalan riwayat. Riwayat secara utuhnya menyebutkan “Barang siapa yang diberikan rezeki anak oleh Allah maka hendaknya ia beri nama terbaik dan didik dia.”
·        Imam Bukhori mengatakan “ilmu dulu sebelum berbicara dan beramal”
·        Sufyan ats-Tsauri mengatakan “Ilmu itu lebih mahal dari emas dan perak”
·        Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

“Setiap enggkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaanya: seorang pemimpin adalah pemelihara, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang mejadi tanggung pemeliharaanya. Seorang laki-laki juga pemelihara dalam keluarganya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaanya. Dan seorang perempuan adalah pemelihara dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaanya.”
(HR. Bukhari)

Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 :

“Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

·        Prioritas ilmu  yang utama adalah ilmu tentang menghadapi kematian, setelah itu ilmu pernikahan dan ilmu menjadi orang tua yang benar.
·        Menikah adalah menunaikan separuh agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Jika seorang hamba menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya; oleh karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah untuk separuh yang tersisa.”

           2. Jujur dengan ALLAH 

·        Rasulullah shalallahu ‘alalihi wa sallam bersabda :

“Jika engkau jujur dengan Allah, niscaya Allah akan mewujudkan keinginanmu” 
(HR. An-Nasaa’i)

·        Apa yang kita ucapkan harus sesuai dengan kenyataan. Jika kita ingin sakinah mawaddah wa rahmah dalam persiapan pernikahan, maka yang harus dipersiapkan bukan hanya untuk hari H pernikahan, tapi H+. Setelah pernikahan juga harus dipersiapkan secara matang.


3. Perasaan fakir kepada Allah subhanahu wa ta’ala
·        Nabi Musa alaihisallam pernah berada dalam posisi tidak punya apa-apa, karena ia dicari oleh anak buah fir’aun. Kemudian Nabi Musa pergi ke kota Madyan tidak membawa apa-apa sebatang kara, sampai akhirnya Nabi Musa bertemu dengan 2 orang wanita yang sedang kesulitan lalu membantunya. Allah berfirman dalam surat Al-Qasash ayat 24 :

“Maka dia (Musa) memberi minum (ternak) kedua perempuan itu, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku”.

·        Dalam ilmu tauhid, ini termasuk dalam bab “tawasul bil hal” 
·        Setelah beberapa lama kemudian, Nabi Musa diundang oleh salah seorang perempuan itu sebagai balasan kebaikannya, dan kemudian mendatangi ayahnya. Sehingga Nabi Musa dijadikan sebagai pekerja pada Syeikh Madyan sekaligus dinikahkan oleh salah seorang anak perempuannya. Kisah ini terdapat dalam ayat selanjutnya Q.S Al-Qasash :25-28.
·        Allah Maha membolak-balikan hati manusia. Selalu berdoa kepada Allah dan minta pertolongan. Jangan bergantuk kepada makhluk.

Kesimpulan :

“Menikah itu tidaklah mudah, maka harus ada konsep pembelajaran yang benar, teruslah belajar dan belajar. Jangan hanya fokus pada hari H pernikahan tapi juga setelahnya. Menikah itu team work dengan pasangan, jadi harus satu frekuensi. Dan jujur sama Allah.”

Comments

Popular posts from this blog

Niat yang dipertanyakan

Half Deen Series 2

Biarkan Islam Mengatur Hubungan Kita