Half Deen Series 3
Rumah Tangga Visioner
Credit
by: Kak Mia & Jamilah Ahmad
Oleh Ustadz
Muhammad Nuzul Dzikri, Lc
HalfDeen Series #3
Ahad 21 JULI 2019 at Menara 165
Bismillah…
Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman dalam surah At-Tahri ayat 6 :
“Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada
Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.”
Pada awal pembukaan acara dibacakan beberapa impian
seorang anak, yaitu ingin dituntun oleh ayah dan ibunya untuk masuk ke surga.
Masuk ke surga itu Mahal. hal ini disebutkan dalam sabda Nabi shalallahu
‘alaihi wasallam :
“Ketauhuilah yang Allah tawarkan itu mahal, ketahuilah
yang Allah tawarkan itu Surga.”
(H.R. Tirmidzi)
Visi dan Mimpi
Besar
·
Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
“Ketika kalian memiliki impian, maka perbanyaklah
karena sejatinya dia sedang meminta kepada Rabb nya”
(HR. Ibnu
Hibban)
·
Allah suka
dengan manusia yang punya visi besar, karena dengan begitu kita akan sujud
lebih lama.
·
Imam Ibnu Hajar
berkata “Di dalam mimpi dan angan terdapat rahasia lembut yaitu bahwa kalaulah
bukan karena harapan tentu orang tidak merasakan kenikmatan hidup.”
·
Mimpi dan angan
di dunia adalah jembatan menuju surga.
·
Sufyan
At-Tsauri berkata “Kalian harus bermain selayaknya para juara bermain”.
·
Nabi Muhammad
shalallahu ‘alaihi wasallam suka dengan sikap optimisme, karena pesimis itu
termasuk suuzon kepada Allah tanpa sebab yang konkrit dan optimisme termasuk
husnuzon kepada Allah.
·
Kita harus
punya visi besar jangan hanya tepaku pada rutinitas, kalau kita punya visi
besar kita tidak akan punya waktu untuk komenin orang lain dan kepo-in orang
lain.
·
Contoh visi besar
adalah ketika Allah menceritakan kisah Luqman yang berkata dan menasihati
anaknya dalam surah Luqman ayat 13 :
“Wahai anakku
jangan sekali-kalai melakukan kesyirikan, karena kesyirikan adalah kezaliman
yang besar.”
·
Bahaslah
masalah isu besar dalam keluarga.
Kisah
Pembukaan Konstantinopel tahun 1453
Kota yang menarik
perhatian dunia
·
Konstatinopel
sekarang dikenal dengan nama Istanbul dari kata dasarnya Islambul ,
islam yang berarti Islam dan Bul yang berarti
madinah/ kota. Istanbul adalah kota islam.
·
Nabi Shalallahu
‘alaihi wasallam pernah menyatakan : “Sesungguhnya Konstantinopel akan
ditaklukan. Sebaik-baik pemimpin adalah yang memimpin penaklukannya dan
sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukannya.”
·
Bahkan Napoleon
Bonaparte menyatakan “Jika Dunia adalah negara, maka Istanbul adalah kotanya.”
Sang Penakluk Konstantinopel
·
Konstantinopel
ditaklukan oleh Sultan Muhammad bin Murrad II yang dikenal sebagai Muhammad
Al-Fatih.
·
Umurnya belum
genap 25, adanya riwayat yang mengatakan 21 tahun.
·
Pembukaan
Konstantinopel bukan hanya pada peperangan selama 50 hari. Namun ini adalah tentang
kisah klimaks dari 7 turunan Utsmaniyyah dari tahun 1280-1481.
·
Keturunan
Utsmaniyyah secara berurut :
·
Terdapat Visi
besar dalam keturunan Utsmaniyyah visinya
yaitu :
“Wahai
anakku, tujuan kita berjuang untuk mencari ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan
kita berjihad agar cahaya agama menyinari..”
·
Visi tersebut
menunjukkan bagaimana ilmu itu diatas segalanya. Belajarlah dari yang terbaik.
·
Pesan Ertugrul
kepada anaknya yaitu Utsman :
“
Nak, kalau engkau menyakiti aku, sakiti aku, tapi jangan kau sakiti gurumu
(Adebali), karena gurumu itu adalah matahari maknawi. Memusuhi gurumu, maka dua
mataku tidak akan pernah melihatmu lagi. Nasihatku ini bukan untuk gurumu
(Adebali) tetapi untuk kebaikan dirimu.”
·
Bagaimana istimewanya
keturunan ini, karena mewariskan dan menanamkan ilmu dan secara turun temurun,
dari ayah ke anak, lalu ke cucu, berlanjut ke cicit dan seterusnya.
·
Dikisahkan Sultan
Murrad II pernah mencoba menaklukan Konstantinopel, namun tidak berhasil dan ia
pun mentransfer ilmu itu kepada anaknya Muhammad Al-Fatih.
·
Ibu Muhammad
Al-Fatih yaitu Huma, setiap hari ba’da subuh menggendong anaknya (Al-Fatih)
ketika masih bayi, ke sebuah tempat yang dapat melihat gerbang Konstantinopel,
dan ibunya berkata:
“Nak,
namamu sama dengan nama Nabimu, Nabimu berkata bahwa benteng itu pasti akan
ditaklukan (dibuka), dan benteng itu insya Allah kamu yang akan membukanya.”
·
Bila
dibandingkan dengan ibu zaman sekarang, setiap menggendong anaknya untuk
menyanyikan lagu nina bobo, dan sekarang yang terjadi adalah umat islam
tertidur!
·
Kemudian
Ayahnya (Murrad II) sedari kecil selalu punya waktu untuk bermain dengan
anaknya. Ia mengajak anaknya berbicara dengan bertanya ‘Abi ingin bertanya ,
siapa yang bisa kasi tau ke abi bagaimana caranya membuka Konstantinopel?!”
Ayah nya bermain setiap hari dan bertanya lagi demikian. walalupun jawaban
anaknya itu tidak serius, tapi isu itu secara mendasar tertanam di anaknya.
·
Di usia 16
tahun Muhammad Al-Fatih menguasai 8 bahasa. Padahal masa kecilnya ia bandel, karna
anak sultan dan merasa berkuasa. Ayah nya memiliki cara untuk mendidik
Al-Fatih, dengan membawa ke seorang guru terbaik yaitu Ahmad bin Ismail
Al-Karwani, di tangannya Muhammad Al-Fatih khatam hafal Al-Qur’an 30 Juz usia 8
tahun.
·
Setelah itu
Ayahnya membawa ke seorang Ulama terbaik dan juga ilmuan medis yang bernama Syeikh Aaq Syamsudin . Muhammad
Al-Fatih belajar iman dan tauhid dengan beliau, Ibadah shalat 5 waktu, shalat
sunnah rawatib, shalat tahajud, dan puasa sunnahnya tidak pernah absen sehari
pun. Ayahnya tau untuk menjadikan
anaknya terbaik maka harus belajar dari yang terbaik. Disaat inilah Muhammad
Al-Fatih sudah difokuskan untuk menjadi Sultan dan memiliki visi besar untuk
menaklukan Konstantinopel.
·
Muhammad
Al-Fatih mulai membangun benteng dari sisi Eropa, ia memiliki cara khusus pada
prajuritnya dengan membuat barak-barak
dan disetiap barak di tempatnya satu Ulama untuk menanamkan iman dan tauhid
mereka. Dengan cara ini, semua pasukan akan menanamkan dalam hatinya untuk
selalu berharap kepada Allah.
·
Cara selajutnya
adalah, dengan membuat senjata dari ahlinya. Pada saat itu Muhammad Al-Fatih
bekerja sama dengan ahli pembuat senjata terbaik bernama Orban. Sebelum
menawarkan senjata ke Muhammad Al-Fatih, Orban pernah menawarkannya ke kaisaran
Byzantium kota Konstantinopel. Dan ia diberikan waktu satu tahun menetap disana
tapi tidak ada kepastian. Pada akhirnya ia keluar dari sana, setelah itu ia
menawarkannya ke Sultan Muhammad Al-Fatih. Orban bukan orang islam, ia sudah
mengira bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih mau memakai senjatanya untuk menaklukan
Konstantinopel tapi ia mau bekerja sama karena dibayar 4kali lipat dari harga
kesepakatan dan kebetulan Orban pernah mentap setahun disana dan tau
titik-titik mana yang bisa diserang.
·
Setelah semua
pasukan dan senjata siap, penyerangan hari pertama pun dimulai pada tanggal 9
April 1453. Ternyata pada hari itu mereka gagal, dan dicoba dihari berikutnya
dan hari beikutnya. Setelah 2 pekan penyerangan masih gagal juga, pasukan mulai
agak goyah, Sultan Muhammad Al-Fatih pun meminta masukan dari gurunya Aaq
Syamsyudin, apakah kita akan maju atau mundur. Gurunya berkata maju! dan tetap
bertakwa berharap kepada Allah. Maka Sultan Muhammad Al-Fatih berkata pada
pasukannya untuk tetap maju. prajuritnya bertanya, “bagaimana cara nya? kita
sudah melakukan segala cara, menyerang dari berbagai arah tapi gagal terus.”
Dengan sederhana Sultan Muhammad Al-Fatih menjawab, aku belum tau caranya tapi
kita tetap maju.
·
Sultan Muhammad
Al-Fatih yakin bahwa Allah akan memberi petunjuk seperti yang difirmankan dalam
surah At-Talaq ayat 2-3 :
“Barang siapa
yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah
yang tiada disangka-sangkanya.”
·
Akhirnya Allah
memberikan ilham kepadanya. Sultan Muhammad Al-Fatih memiliki strategi yang tak
pernah dipikirkan oleh siapapun, yaitu dengan cara menyebrangi bukit Galata
dengan perahu diangkut oleh semua
pasukannya melewati teluk itu, dan 70
kapal berlayar di darat!
·
Saat itu
Konstantinopel menjadi terpecah karena serangan menjadi dua arah, dari depan
dan dari teluk. Hingga tiba di penyerangan terakhir tangggal 28 Mei 1453,
Sultan Muhammad Al-Fatih menahan serangan di hari senin, ia memerintahkan semua
pasukannya untuk berpuasa dan pada dini hari tanggal 29 Mei 1453, pukul 1 pagi
Sultan Muhammad Al-Fatih memimpin shalat tahajud, ia meminta khusnul khotimah
jika malam ini adalah malam terakhirnya, sujud terakhirnya.
·
Penyerangan
dibagi menjadi 3 bagian pasukan, pasukan pertma adalah para “jomblo”, prajurit
yang masih belum mempunyai anak dan istri, namun pasukan pertama habis
diserang. Sebelum pasukan kedua maju, Sultan Muhammad Al-Fatih ingin bertemu
dengan gurunya Aaq Syamsudin, ia berada di tenda khusus dan dijaga oleh salah
seorang prajuritnya. Tapi sang guru tidak ingin ditemui oleh siapapun termasuk
Sultan Muhammad Al-Fatih. Ia merasa sedikit kesal namun tetap patuh pada
peraturan ia sendiri. Ia ingin melihat apa yang dilakukan oleh gurunya di dalam
tenda, ia pun memutar jalan ke belakang tenda dan merobek sedikit tenda itu, ia
melihat ternyata gurunya Aaq Syamsudin
sedang bersujud dan mendoakan muridnya Al-Fatih, namanya disebut di dalam
doanya, saat itu Sultan Muhammad Al-Fatih menangis dan kembali bersemangat. Ia
kembali ke medan perang untuk memerintahkan semua pasukannya yang tersisa untuk
terus maju.
·
Singkat cerita
Konstantinopel akhirnya berhasil ditaklukan pada tanngal 29 Mei 1453. Ketika
pertama kali memasuki gerbang Konstantinopel Sultan Muhammad Al-Fatih sujud
syukur, lalu duduk dan melepas sorban / penutup kepalanya, mengambil tanah
dengan tangannya lalu menyirami tanah itu pada kepalanya sendiri dan berkata:
“Saya hanyalah hamba Allah yang diciptakan Allah dari tanah.”
·
Hal itu
dilakukan untuk membuat Sultan Muhammad Al-Fatih tetap tawadhu. Ia merasa
bahagia bukan karena bisa menaklukan Konstantinopel, yang membuat Sultan
Muhammad Al-Fatih bahagia adalah ia bisa dikelilingi oleh orang-orang terbaik
salah satunya adalah gurunya Aaq Syamsudin
Hikmah yang dapat dipetik dari kisah ini
1. Tetapkan Visi : begin with the end in mind
·
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman dalam surah al-Hasyr ayat 21:
“Kalau
sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan
melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan
perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.”
·
Tentukan agenda
di hari esok, agar hari ini kita memiliki hari yang berkualitas.
2.
Tentukan ilmu & Value dalam diri kita
·
Tanamkan Ilmu seperti
Iman, Aqidah, Tauhid bukan hanya materi (harta).
·
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman dalam surah An-Naml
ayat 15 :
“Dan sesungguhnya Kami
telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan keduanya mengucapkan : ”Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami
dari kebanyakan hamba-hambanya yang beriman.”
·
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Mujailah
ayat 11 :
“Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”
3.
Pengorbanan (Mimpi besar butuh pengorbanan besar)
·
Allah Subhanahu
wa Ta’ala berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 69:
“Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami
tunjukkan kepada meraka jalan-jalan Kami.”
·
Ayah Sultan
Muhammad Al-Fatiih yaitu Sultan Murrad II berkorban untuk mundur dari
jabatannya dan membiarkan anaknya maju menjadi sultan di usia 12/14 tahun agar
ia punya pengalaman (jam terbang), dan belajar sedini mungkin.
Muhamad Al
Fatih sering kali kebingunan dan mencari ayahnya untuk bertemu, tapi ayahnya
mengasingkan diri, pergi ke tempat yang jauh. ia hanya bisa menulis surat,
beberapa kali menulis tidak pernah dibalas oleh ayahnya. Karna Muhammad
Al-Fatih cerdas, ia pun menuliskan surat yang membuat ayahnya akhirnya pulang
isi suratnya :
“Yah
aku bingung, apakah ayah masih menjadi sultan, ataukah aku yang menjadi sultan,
jika sekarang aku menjadi sultan, sebagai Sultan, aku perintahkan ayah untuk
memimpin pasukan.”
Setelah mendapat
surat itu ayahnya menaatinya dan kembali.
·
The last one, kesuksesan
tidak bisa diraih dengan fasilitas dan hidup nyaman.
Comments
Post a Comment